05 Februari 2009

Amankah memasak di dapur ???

Memasak, merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari oleh seluruh anggota keluarga. Sebagai ibu rumah tangga, peranan seorang ibu dalam masak-memasak menjadi dominan di dalam sebuah keluarga yang tidak memiliki pembantu. Peranan tersebut bahkan telah dilakoni sejak masih kecil, remaja, dewasa, dan bahkan setelah tua renta sekalipun.

Pada mulanya, kegiatan masak-memasak dilakukan dengan memanfaatkan kayu bakar. Bahkan saat ini pun masih banyak dilakukan oleh keluarga baik yang tinggal di perkotaan maupun di daerah pinggiran sekalipun. Kayu bakar yang tersedia secara gratis telah menjadikan banyak keluarga sangat bergantung pada salah satu jenis sumber energi yang sangat murah ini.

Dengan berjalannya waktu, telah ditemukan sumber energi alternatif lain yaitu minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi diolah menjadi minyak tanah yang sangat akrab bagi keseluruhan penduduk di banyak negara berkembang sebagai bahan bakar utama pengganti kayu bakar dan arang. Selanjutnya, gas alam yang keluar dari perut bumi pun dimanfaatkan sebagai bahan bakar utama di dalam rumah tangga, dan dikenal masyarakat sebagai elpiji (LPG = Liquid Pressured Gas).

Di banyak negara maju, minyak tanah dan kayu bakar telah ditinggalkan untuk keperluan rumah tangga. Sebagai gantinya digunakan elpiji yang lebih bersih, bahkan listrik. Tiap-tiap jenis bahan bakar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi. Namun demikian kayu bakar, arang, minyak tanah, dan gas memiliki kesamaan yaitu menghasilkan panas melalui pembakarannya.

Pembakaran bahan bakar fosil (kayu, arang, minyak tanah, gas, dlsb) akan menghasilkan beberapa senyawa maupun partikulat yang disebut sebagai polutan, diantaranya adalah karbonmonoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia termasuk ozon (O3). Diantara banyak senyawa yang dihasilkan pada proses pembakaran bahan bakar fosil tersebut maka karbonmonoksida akan diuraikan di dalam tulisan ini.

Yang menjadi sumber polusi utama di dalam rumah adalah pembakaran untuk keperluan memasak dan pemanas ruangan. Gas alam yang merupakan bahan bakar yang paling umum digunakan saat ini menghasilkan produk utama nitrogen dioksida dan karbon monoksida serta beberapa produk pembakaran lain yang tidak berbahaya. Jika kayu dibakar dalam suatu perapian atau untuk memasak (yang dilakukan di banyak negara), selain dihasilkan polutan tersebut maka akan ditambahkan lagi partikulat dan sejumlah besar hidrokarbon. Pada pertengahan tahun 1970-an beberapa pakar melaporkan adanya tanda bahwa polusi udara mungkin lebih berbahaya di dapur rata-rata rumah dibandingkan di luar rumah yang dekat dengan jalan raya (Haryoto, 1995 : 50) . Jika kegiatan masak-memasak dilakukan juga oleh ibu-ibu yang sedang hamil maka karbon monoksida yang dihirup selama masa kehamilan tersebut diduga menjadi salah satu penyebab keadaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan bahkan mungkin mengurangi kemampuan mental anak (WHO, 1996).
Apabila CO dihirup dalam proses bernapas melalui paru-paru, maka lebih kurang 80 % - 90 % dari jumlah CO tersebut akan diabsorbsi oleh tubuh dan mengikuti peredaran darah menyebar ke seluruh tubuh. Karbonmonoksida kemudian berikatan dengan hemoglobin membentuk carboxyhemoglobin (HbCO). HbCO ini akan menyebabkan lepasnya ikatan oxyhemoglobin (HbO) dan mengurangi kemampuan transportasi oksigen di dalam darah.
O2 + CO --> HbCO + O2
Carboxyhemoglobin memiliki kestabilan beberapa kali lipat dibandingkan dengan oxyhemoglobin sehingga reaksi ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan O2 kepada jaringan tubuh. Jika kita duduk di udara dengan kadar karbon monoksida 60 bpj selama 8 jam, maka kemampuan mengikat oksigen oleh darah itu turun sebanyak 15 % , sama dengan kehilangan darah sebanyak 0,5 liter (A. Tresna S,1991). Paparan dari karbon monoksida menghasilkan hypoxia pada jaringan. Hypoxia menyebabkan efek pada otak dan perkembangan janin. Efek pada sistem kardiovaskuler terjadi pada HbCO kurang dari 5 % ( WHO,1996).

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus